Berita liputan suara merdeka pada hari minggu 18 Mei 2024, jam 02.00. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Papua (DPRP) Nasson Utty menegaskan, aparat keamanan (TNI/Polri) dan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) untuk tidak mengganggu aktivitas pelayanan publik di RSUD Madi, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.
“Mereka harus menghargai dan menghormati profesionalitas tenaga medis dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat (pasien),” ungkap Nason Utty kepada media ini melalui Ponselnya Minggu, (26/5/2024).
Ia mengatakan, hidup pelayanan sehat dan pelayanan lainnya yang dilayani secara khusus oleh seseorang yang memiliki profesi khusus seperti di bagian kesehatan yaitu tenaga medis.
Apabila TNI Polri dan TPNPB saat ini sehat, tolong untuk tidak mengganggu yang sakit. Akses layanan kesehatan harus diterima oleh mereka (pasien) yang benar-benar membutuhkan sentuhan medis, ” katanya.
Ia juga meminta, Pemkab Paniai untuk tidak berdiam diri dan memberikan jaminan akses kesehatan dan keamanan pada masyarakat.
“Pemerintah segera memberikan jaminan dan perlindungan kepada tenaga medis dan masyarakat yang menjadi korban. Hargai fungsi pemerintah. Berikan anggaran dan jaminan yang cukup. Pemerintah jangan melakukan pembiaran dan bantuan anggaran yang dipergunakan sebaiknya dengan menjamin kesejahteraan dan keamanan masyarakat sipil (pasien),” tegasnya .
Ia juga menegaskan, rumah sakit bukan tempat perang sehingga diharapkan dua pihak (TNI/Polri dan TPNPB) tidak menakut-nakuti tenaga medis dan pasien.
” Saya harap, situasi ini tidak terulang lagi di masa depan. Hentikan teror tenaga medis dan masyarakat. Pelayanan harus lebih lanjut dan ke depan hal seperti ini tidak boleh terulang,
Pada Hari Minggu 26 Mei 2024.
Penulis: nason utii
Editor : YP